lembaga pemasyarakatan kelas iib cebongan, kabupaten sleman, daerah istimewa yogyakarta sudah menggunakan lagi ruagan sel a-5 anggrek yang menjadi info penembakan pada empat tahanan polda daerah istimewa yogyakarta pada sabtu (23/3).
sesudah dibersihkan dan dicat ulang, sel a-5 sudah mulai difungsikan dulu untuk menampung tahanan. cuma saja kini diisi dengan tahanan masih. sedangkan 31 tahanan dan melihat langsung penembakan pada empat tersangka pelaku pengeroyokan serta pembunuhan anggota kopassus dipindahkan ke sel dan lain, tutur kepala pihak tata upaya-upaya dan humas lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas iib sleman aris bimo, minggu.
kata dia, sebelumnya bagian lapas cebongan juga mempunyai kepada 31 tahanan itu apakah mereka mau tetap selama sel a-5 ataupun pindah pada ruangan lain.
hanya satu--dua tahanan lama yang mau serta atas permintaan sendiri supaya tetap kembali dalam sela a-5, yang yang lain minta supaya dipindah ke sel lain, ujarnya.
Baca Juga: Jual Jam Tangan - Jual Jam Tangan Murah - Jual Jam Tangan Online
ia menungkapkan, hampir berbagai tahanan dan sebelumnya ada pada sela a-5 mengalami trauma juga ketakutan sesudah insiden penyerangan juga penembakan terhadap empat tahanan titipan polda diy dan diselenggarakan kelompok bersenjata api.
sebagian besar mereka trauma, ketika ini mereka baru memperoleh bimbingan dan pendampingan untuk membersihkan trauma. kami sengaja bekerjasama dengan psikolog universitas gadjah mada agar mendampingi mereka, katanya.
aris menungkapkan, untuk kembali pulih dibandingkan trauma yang dialami dibutuhkan waktu yang berbeda-beda sebab semua tahanan miliki kejiwaan yng berbeda-beda.
yang jelas tahanan dan sebelumnya di sel a-5 saat ini bergabung dengan sel napi yang lainnya karena mereka baru khawatir kembali dalam sel a-5, ujarnya.
ia menungkapkan, kondisi sel a-5 sendiri ketika ini telah berubah, tembok telah dicat dengan warna dan beda, kasur dan karpet telah diganti dengan dan baru.
sel a-5 sudah diisi dengan tahanan titipan baru sejak pilihan hari 2012. karena tahanan yang masih tak menyaksikan pembantaian dengan demikian mereka tak begitu takut, ujarnya.